PARIMO, Kompas Sulawesi – Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) Sulawesi Tengah, Yuliana Ngkuno S.Ik., M.Si. akan memberikan pelatihan pengolahan ikan dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi masyarakat pesisir pantai.
“Program penurunan angka stunting dikhususkan bagi ibu hamil dan balita maka pentingnya memberikan pelatihan pengolahan ikan dan peningkatan SDM,” ujar Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan DKP Parimo, Yuliana Ngkuno S.Ik., M.Si., saat ditemui media ini diruang kerjanya. Rabu 12 Januari 2022.
Dia mengatakan, pelatihan pengolahan ikan dikhususkan bagi ibu-ibu. Dengan tujuan dapat mengolah bahan baku ikan menjadi olahan yang sehat, serta dapat dikonsumsi ibu hamil dan anak balita. Hal itu diupayakan agar dapat mencegah angka stunting yang terjadi di Parimo.
“Selain memiliki gizi dan protein yang hampir sama dengan daging, ikan juga memiliki omega tiga yang dapat menurunkan resiko Penyakit Kardiovaskular dan Stroke,” kata dia.
Dia memaparkan, sumber anggaran pelatihan pengolahan ikan itu, bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau (APBN).
“Kalau hanya mengharapakan dana APBD atau Dana Alokasi Umum (DAU), itu tidak akan cukup untuk menyelesaikan beberapa program yang ada. Makannya kami juga memohon agar mendapatkan anggaran dari pihak Pusat,” jelas dia.
Dia menjelaskan, untuk kegiatan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Pemerintah Daerah Kabupaten Parimo telah melakukan Memorandum of Understanding (MOU) atau perjanjian kerjasama dengan Badan Riset SDM Perikanan dan Kelautan (BRSDMKP) serta Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan (PUSDIKKP).
Dia juga menambahkan, perjanjian kerjasama tersebut telah dilakukan sejak 2012 sampai dengan saat ini.
“Ada empat Sekolah yang sepakat melakukan perjanjian kerjasama, diantaranya Sekolah Tinggi Ilmu Perikanan Jakarta, Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung dan Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone.
Pihaknya sangat mengharapkan bagi anak-anak Parimo lulusan SMA/Sederajat yang jurusan IPA/IPS, dapat masuk mendaftar ke sekolah tersebut, khususnya anak-anak Nelayan.
“Dengan begitu, mereka dapat meningkatkan mutu SDM yang dapat bersaing dengan daerah lain,” pungkasnya.
Laporan : Aid Lumpati