Banjir di Parimo ‘TOBASA’, Merendam Pemukiman dan Sejumlah Fasilitas

oleh -451 Dilihat
oleh
Sumber Foto : Doc. BPBD Parimo

PARIMO, Kompas Sulawesi – Meluapnya air sungai taman sari, sungai tapiau dan sungai sausu, biasa di sebut dengan Torue Balinggi Sausu (TOBASA), telah mengakibatkan terjadinya banjir yang melanda pemukiman warga serta sejumlah fasilitas lainnya, yang berada di dua Kecamatan. Hal ini sesuai laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah.

“Tiga sungai TOBASA itu sangat besar debit airnya, sehingga potensi terjadinya banjir juga sangat besar, apalagi saat musim hujan seperti ini,” ujar Sekertaris BPBD Parimo, Rivai ST, M,Si., Jum’at (28/01/2022).

Dari hasil pendataan sementara di lapangan, ada Lima Desa di Kecamatan Balingggi yang terdampak banjir akibat dari meluapnya sungai TOBASA tersebut di antaranya, Desa Balinggi Jati, Balinggi, Suli Indah, Braban dan Suli induk.

Sedangkan dampak banjir itu, juga merendam satu Desa yang berada di Kecamatan Torue, yaitu Desa Purwosari.

“Tadi kami sudah lakukan peninjauan secara langsung bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPRP) Parimo, serta Balai Sungai. Sekaligus membentuk tim, yang saat ini sedang melakukan pendataan di sejumlah lokasi yang terdampak,”

Dari data yang di kumpulkan, satu Fasilitas Ibadah yaitu Pura yang berada di Desa Suli Indah, juga ikut terkena dampak yang di timbulkan dari luapan ketiga sungai TOBASA tersebut.

Sementara kerusakan lainnya ada pada fasilitas umum, seperti Dua Plat Deker di Desa Suli Induk, Talud dan Lening Jembatan di Desa Balinggi dan juga Satu Unit Kantor Desa Balinggi Jati.

Tidak hanya itu kata dia, sejumlah rumah warga di Desa Suli Induk dan lahan persawahan juga ikut terdampak.

“Dari data yang di kumpulkan tim di lapangan, ada 339 rumah terendam dan 450 Hektare luasan Lahan Persawahan yang terdampak di Desa Suli Induk,” jelas dia.

Bahkan, fasilitas pendidikan di Desa Suli Induk juga terkena dampak banjir dari ketiga luapan sungai tersebut, yaitu Dua Sekolah Dasar (SD) dan Satu Taman Kanak-Kanak (TK).

“Kami berharap semua Organisasi Perangkat Daerah terkait, agar segera melakukan langkah penanganan, sehingga keresahan yang ada di masyarakat akibat dari luapan sungai TOBASA ini, bisa terselesaikan,” pungkasnya.

Laporan : Aid Lumpati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *