FRAS ST : Sikap Gubernur Tergolong Anti Demokrasi

oleh -3328 Dilihat
oleh
Eva Bande, aktivis pejuang hak petani. Foto : IST

PALU, Kompas Sulawesi – Statement Gubernur Sulawesi Tengah Rusdi Mastura soal atensi menciduk Kordinator Lapangan (Korlap) aksi unjuk rasa di Desa Khatulistiwa Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) Sabtu (12/02/2022). Front Rakyat Advokasi Sawit (FRAS) sangat menyayangkan sikap arogansi dari kepala daerah.

“ kami sangat menyayangkan sikap Gubernur yang mengeluarkan statement yang meminta polisi menangkap korlap aksi penolakan IUP tambang emas PT Trio Kencana,” ucap Eva Bande Minggu (13/02/2022).

Menurutnya, sebagai seorang pemimpin, sebaiknya Gubernur fokus pada tuntutan massa aksi yang berujung pada kericuhan, yaitu menuntut pencabutan IUP PT Trio Kencana.

“kemarin merupakan momentum yang di tunggu masyarakat atas janji Gubernur yang akan menemui massa aksi, Namun harapan itu nihil,” tuturnya.

Menurut Eva, pihaknya tidak melihat narasi penyesalan yang dikeluarkan oleh Gubernur, justru ketidak hadirannya dalam aksi, masa terpaksa harus dibubarkan secara paksa hingga jatuhnya korban jiwa.

“Kami tidak melihat rasa penyesalan yang keluar dari narasi gubernur, ketidakhadirannya untuk pada saat aksi malah menelan korban, Hal ini sangat miris sekali,” kesalnya.

Padahal seruan penangkapan terhadap korlap aksi justru akan memperkeruh suasana.

“yang harus dilakukan oleh Gubernur yaitu, Meminta Kapolri untuk mengusut tuntas dan mengadili pelaku penembak massa aksi, meminta Kapolri memecat Kapolda Sulteng dan Kapolres Parigi Moutong, Meminta Kementerian ESDM untuk Mencabut IUP PT Trio Kencana,” pungkasnya.

Laporan : Tommy Noho

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *