Hadiri Pelatihan MU IBI Parimo, Zulfinasran : Kerja Ikhlas Serta Profesional

oleh -2936 Dilihat
oleh
Sekretaris Daerah Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Zulfinasran S.STP, M.A.P., saat menghadiri dan membuka secara langsung Pelatihan Midwifery Update (MU) Ikatan Bidan Indonesia (IBI). (Foto: doc. Prokopim Pemda Parimo)

PARIMO, Kompas SulawesiSekretaris Daerah (Sekda) Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, Zulfinasran S.STP, M.A.P., saat menghadiri serta membuka secara langsung Pelatihan Midwifery Update (MU) Ikatan Bidan Indonesia (IBI), yang di gelar selama tiga hari mulai 25 sampai 27 Februari 2022, berharap agar para tenaga kesehatan ini betul-betul kerja ikhlas dan profesional. Kegiatan tersebut bertempat di Hotel Anutapura Parigi, Kelurahan Kampal.

“Karena profesi bidan bersentuhan langsung kepada masyarakat,” ujar Sekda Zulfinasran S.STP, M.A.P., Jum’at (25/02/2022).

Untuk diketahui kegiatan pelatihan MU IBI tersebut, diikuti seluruh bidan di Parimo yang dilaksanakan selain untuk meningkatkan sumber daya manusia para bidan, juga meningkatkan ilmu-imu terbaru di lingkup kebidanan, serta merupakan salah satu syarat untuk mensertifikasi bidan dalam perpanjangan surat tanda redmitrasi.

Dengan tujuan, untuk meningkatkan pelayanan kebidanan yang bermutu dilakukan oleh bidan berkompoten dilandasi kode etik, standar potensi, pelayanan dan operasional prosedur (SOP).

Peserta yang mengikuti pelatihan ini sebanyak 40 orang yang terdiri dari Bidan yang bertugas di Puskesmas maupun di Rumah Sakit yang ada di wilayah Kabupaten Parimo, dan bidan yang sudah berakhir masa berlaku MTR nya.

Sekda Zulfinasran, dalam sambutannya juga mengatakan, tolong di tanamkan bahwa profesi yang di ambil saat ini, betul-betul sangat berdekatan dengan kepentingan dan kebutuhan masyarakat. Sehingga pelatihan yang dilaksanakan bisa menjadi berkah.

Sebab ungkap ia, profesi kebidanan ini sangatlah besar terhadap bagaimana pelayanan dari pada ibu-ibu hamil yang ada di wilayah Kabupaten Parimo, juga salah satu indikator bahwa kita memiliki Intravenous Nutrition (IVN) tinggi, yang di dalamnya adalah tingkat kematian ibu dan anak.

“Kalau tinggkat kematian ibu dan anak rendah, maka itu salah satu indikator bagai mana indeks pembangunan manusia naik. karna IVN ini dipengaruhi terhadap pertama kematian ibu dan anak, yang kedua masalah pendidikan juga kemiskinan,” ungkapnya.

Dikarenakan, tiga tahun belakangan ini kita sudah perkuat penekanan penurunan angka Stunting di Parimo. Dimana 2019 angka stunting kita cukup besar, sehingga masuk terhadap lokus Penanganan Stunting sampai sekarang. Namun di 2022 ini belum terlihat berapa persen penurunan angka stunting di Parimo, karena masih dalam proses evaluasi.

Olehnya, sinegritas dalam upaya penekanan angka stunting juga sangat membutuhkan peran aktif dari ibu-ibu Bidan Desa.

“Tidak hanya penurunan angka stunting, tetapi juga kami terus berupaya memperhatikan Jaminan Kesehatan. Karena hal ini sendiri juga menjadi mandat untuk Pemerintah Daerah yang wajib di laksanakan,” pungkasnya.

Sumber : Prokopim Pemda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *