Masyarakat Umum Harus Tahu Bedakan Minyak Goreng Baru dan Bekas

oleh -12590 Dilihat
oleh
Ekonom Sebut RI Kehilangan Rp43 T Jika Jokowi Larang Ekspor Migor
Ilustrasi (Minyak Goreng)

JAKARTA, Kompas SulawesiDosen Prodi Sarjana Terapan Teknologi Laboraturium Medis Universitas Muhammadiyah Surabaya, Vella, mengatakan ada beberapa hal yang bisa dilakukan masyarakat umum untuk mendeteksi keaslian dari minyak goreng. Salah satunya melalui uji organoleptic.

Uji organoleptic merupakan pengujian dengan indera manusia yang digunakan sebagai alat pengukuran produk. Sebab, kelangkaan minyak goreng beberapa waktu banyak dimanfaatkan segelintir orang mencari keuntungan dengan menjual minyak goreng bekas seolah-olah minyak goreng baru. Agar tidak tertipu, masyarakat perlu mengetahui cara mengetahui keaslian minyak goreng.

“Uji organoleptic dapat dilakukan meliputi deteksi warna, bau, penampakan dan tekstur,” kata Vella dilansir Tempo.co dari laman Universitas Muhammadiyah Surabaya.

Vella menjelaskan, cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui asli atau tidak adalah dengan melihat warna minyak goreng itu. Minyak goreng asli berwarna kuning hingga kuning pucat. Jika terlihat didapati warna lain yang lebih gelap, bisa dipastikan tidak normal atau termasuk minyak goreng palsu.

“Deteksi bau juga dapat dilakukan untuk menguji keaslian minyak goreng. Minyak goreng memiliki bau yang khas, yaitu bau kelapa atau cenderung tidak berbau. Jika tercium bau yang khas atau tidak berbau maka minyak dinyatakan normal,” ujarnya.

Tetapi, bila tercium bau lain, misalnya bau tengik, amis dan sebagainya, bisa dipastikan minyak goreng itu tak normal atau palsu. Bau tersebut bisa muncul, sebab minyak goreng palsu biasanya minyak goreng oplosan atau campuran antara minyak baru dan bekas.

Vella juga menyebut, cara terakhir adalah dengan melihat penampakan dan tekstur dari minyak goreng tersebut. Minyak goreng asli secara umum bertekstur cair dan encer, sementara minyak goreng palsu biasanya punya tekstur yang cenderung lebih kental. Karena minyak palsu dibuat dari minyak bekas, pastinya telah digunakan berulangkali untuk menggoreng.

“Akibatnya kandungan bahan masakan baik berupa kandungan lemak, tepung dan lain seterusnya akan membuat tekstur minyak palsu menjadi lebih kental jika dibandingkan dengan minyak asli yang memang belum pernah digunakan untuk menggoreng sebelumnya,” ungkapnya.

Vella pun berpesan kepada masyarakat tentang pentingnya melakukan deteksi keaslian minyak goreng, mengingat bahaya dari penggunaan minyak goreng palsu bisa sebabkan terjadinya masalah kesehatan serius.

“Ketika makanan diolah menggunakan minyak goreng palsu, maka akan memicu terjadinya radikal bebas yang dapat membuat kerusakan sel dan jaringan dalam tubuh ketika kita mengkonsumsi makanan yang diolah menggunakan minyak goreng bekas tersebut,” tandasnya.

Sumber : Tempo.co

Response (1)

  1. Game is ɑ lot oof entertainment. There arе power-սps aѵailable to enhance tһe experience, аnd tһey usuɑlly have additional οr eveen tertiary games
    playing іn additiߋn to. The support waѕ excellent and quick ѡhenever I encountered issues, eeven with all of thіs
    pandemic nonsense. It’s ɑ gгeat ԝay to kill time.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *