Wabup Parimo : Pengambilan Ijazah Wajib Vaksin Bentuk Motivasi

oleh -197 Dilihat
oleh
Wakil Bupati Parigi Moutong, H. Badrun Nggai, SE,. (Foto : IST)

PARIMO, Kompas Sulawesi – Wakil Bupati (Wabup) Badrun Nggai menjelaskan terkait kebijakan Pemerintah Daerah mengenai pengambilan ijazah dan Laporan Hasil Belajar (Rapor) wajib vaksin bagi peserta didik adalah bentuk motivasi untuk mendorong masyarakat Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, agar memahami pentingnya vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun.

“Tujuan kita sebagai pemerintah sebenarnya itu baik, ini menyangkut kepentingan kita semua. Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri juga meminta percepatan vaksinasi bagi pendidik, tenaga pendidik  dan peserta didik. selain untuk mencegah kasus-kasus penularan Covid-19 bagi anak usia dini, juga mendorong pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka,” ungkap Wabup Badrun Nggai, di Parigi, beberapa waktu lalu.

Menurtnya, Kebijakan itu untuk menindaklanjuti surat edaran  Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor dua Tahun 2022  tentang  Diskresi Pelaksanaan Keputusan Bersama empat Menteri mengenai panduan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemic Covid-19.

Wabup mengatakan, ia telah menyampaikan berbagai pihak untuk mensosialisasikan dan memberikan penjelasan mengenai himbauan tersebut, untuk mencegah hal-hal yang tidak diharapkan.

Selain itu, ia memahami jika tidak semua anak bisa di vaksin, tetapi harus berdasarkan petunjuk dokter ahli. Untuk itu ia meminta orang tua peserta didik meminta keterangan dokter jika anak mereka tidak bisa divaksinasi.

“Kalau menurut petunjuk dokter anak tidak bisa divaksin karena mungkin memiliki penyakit, berarti tidak alasan untuk menahan ijasah atau rapor, makanya sudah saya sampaikan seperti itu, kalau kalian tahan terus salah itu,” ucap Badrun.

Ia menambahkan, target pencapaian vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat untuk membentuk herd imunity, dengan begitu kondisi di Parimo dapat kembali normal.

Apalagi, ini menjadi kesempatan bagi masyarakat, karena vaksinasi saat ini masih di gratiskan, untuk itu Pemda harus mengejar target pencapaian vaksinasi agar vaksin yang ada tidak sampai kadaluarsa.

“Kalau tidak sesuai target, nanti rugi percuma. Vaksinasi ini juga sebagai cara membangun kesadaran diri untuk membuat diri sehat, karena jika kita sehat lingkungan sekitar juga menjadi sehat,” pungkasnya.

Laporan : Bambang Istanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *