Kubangan Kerbau di Jalur Suli – Malakosa

oleh -6834 Dilihat
oleh
Rusak parah, Jalur Suli Malakosa telah menjadi kubangan air hujan. (Foto: RED/KOMPASSULAWESI.ID)

PARIMO, Kompas Sulawesi – Puluhan tahun tak tersentuh pengaspalan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, jalur transportasi penghubung antara Desa Suli ke Malakosa ibu kota kecamatan bagai sawah kering di musim kemarau, dan kubangan kerbau di musim penghujan.

Sejak 2006, Pemda Kabupaten Parimo melakukan perbaikan sekaligus pengaspalan jalan sepanjang delapan Kilometer lebih, akan tetapi hingga kini jalan daerah yang menghubungkan ke ibu kota kecamatan tersebut rusak parah, program tersebut tidak lagi di tunaikan.

Tergerus air hujan, jalan di desa malakosa rusak parah, bebatuan timbunan dasar aspal terlihat (Foto: RED/KOMPASSULAWESI.ID)

Kepala Desa (Kades) Malakosa, Husen Gazali Lembah yang di konfirmasi media ini, Jum’at (22/07/2022). Seharusnya desa malakosa mejadi prioritas pengaspalan, apalagi setiap tahunnya Kecamatan Balinggi mendapat jatah pengaspalan Satu hingga Dua Kilometer.

“Desa Malakosa adalah ibu kota kecamatan, seharusnya yang menjadi prirotas pengaspalan itu Malakosa,” kata Husen.

Untuk kecamatan balinggi kata Husen, di 2012 ada dua program pengaspalan yang di kerjakan oleh Pemda Parimo, yaitu di Taman Bali dan Jalan Desa Tumpapa, sementara dari 2013 sampai saat ini desa malakosa belum juga tersentuh pengaspalan.

“Aneh, pengaspalan justru ada di Desa lain, sementara Desa Malakosa terkesan di anak tirikan,” ujarnya.

Namun kata dia, ia paham, Kecamatan Balinggi tidak memiliki keterwakilan di DPRD Kabupaten, padahal Desa Malakosa adalah ibu kota kecamatan yang butuh perhatian Pemda.

Ke khawatirannya terkait pengaspalan oleh Pemda Parimo tahun ini, Desa Malakosa tidak akan tersentuh pengaspalan, pasalnya program itu terbatas, hanya ada tiga kilometer lebih, sementara jalur Suli Malakosa sepanjang Delapan Kilometer lebih.

“Harapan saya titik nol pengaspalan itu ada di Desa Malakosa, apabila awal pengaspalan di mulakan di Desa Suli, maka ibu kota kecamatan tidak akan terpenuhi,” pungkasnya.

Laporan: Aid Lumpati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *