PARIMO, Kompas Sulawesi – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, mengaku tidak bisa bekerja sendiri untuk meraih penghargaan Adipura 2022.
Hal tersebut di sampaikan Kepala DLH Parimo, Hj. Siti Maryam Tagunu pada saat di konfirmasi melalui via telepon, Rabu (09/08/2022).
Ia menjelaskan, sesuai edaran Bupati tentang penilaian Adipura, dimana semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terlibat dan membagi kerja. Walaupun sebagai lining sektor dari penilaian Adipura, DLH Parimo akui tidak bisa bekerja tanpa adanya sinergitas.
“Walaupun Kami sebagai lining sektor tapi kami tidak bisa kerja sendiri, jadi semuanya harus dilibatkan. Tapi sebagai lining sektor, DLH harus bersih agar bisa menjadi contoh dari dinas-dinas lain. Sehingga kami sudah mulai bersih-bersih,” ungkap Kadis.
Untuk penilaian Adipura, kata ia, yang utama itu tentu ada di penilaian kebersihan. Olehnya, ia meminta semua stakeholder terlibat aktif dalam pembersihan Ruang Terbuka Hijau (RTH), Drainase, Endapan, Gulma dan lain sebagainya.
Lanjut ia, untuk RTH yang ada dalam kota seperti alun-alun, Taman Masigi, Toraranga, Posintomu Kampal, pembersihannya sudah ditugaskan di masing-masing OPD sebagai penanggung jawab.
Ia sangat berharap, semoga semua stekholder yang terlibat bisa bekerja maksimal mungkin. Sehingga bisa meraih penghargaan Adipura.
“Melibatkan OPD, Camat, Kelurahan karena skop penilaian Adipura tersebut berada dalam kota dan beberapa desa penyangga lainnya. seperti Desa Lebo, Bambalemo, Mertasari dan Pombalowo,” pungkasnya.
Laporan : Basrul Idrus
