Cairkan Dana BLKK, Ketua Yayasan: “Saya Merasa tidak Tenang”

oleh -25686 Dilihat
oleh
Gedung BLKK Torue. (Foto: Dok_KOMPASSULAWESI.ID)

PARIMO, Kompas Sulawesi – Ketua Yayasan TK Saraswati Desa Sausu Peore, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) Sulawesi Tengah, mengaku tidak tau soal peruntukan dana yang ia cairkan.

“Saya tidak tahu menahu masalah itu, yang saya tau kalman nelpon saya mengajak buka rekening yayasan di BRI tolai, saya pikir waktu itu, semua sudah tau, karena saya sibuk di kantor sebagai marketing. Jadi saya ijin ke atasan untuk ke Tolai buka rekening,” beber I Made Nirtana, Via pesan teks WhatsApp kepada media ini.

BACA JUGA : Proyek BLKK Torue Hibah Kemnaker RI Lelet

Beberapa waktu lalu, media ini juga sempat mengkonfirmasi via telpon soal proyek pembangunan gedung Workshop Kursus Teknnik Otomotif Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK), dana hibah dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Rebuplik Indonesia (RI), dengan pagu anggaran senilai setengah miliar Rupiah, yang dibangun di Desa Torue menggunakan legalitas Yayasan sebagai pemohon proyek lelet tersebut.

I Made Nirtana sebagai Ketua Yayasan TK Saraswati justru tidak tau kalau dokumen tersebut di gunakan oleh Kalman, selaku Tim Pengelolah Kegiatan (TPK), sebagai salah satu bagian dari syarat kelengkapan administrasi BLKK yang ada di torue.

BACA JUGA : BLKK Lamban, TPK: Diduga Pemdes Lama Hambat Pembangunan

“dalam pikiran saya bantuan itu memang untuk yayasan TK Saraswati yang di sausu peore, karena alurnya saya tidak tau akan seperti ini, saya merasa tidak tenang pak, karena saya memang tidak tau menahu tentang ini,” kata Nirtana.

Menurutnya, Ia mengetahui bahwa dokumen tersebut masih di gunakan untuk pengusulan penambahan pambangunan gedung milik yayasan TK Saraswati yang ada di desa sausu peore, bukan proyek BLLK di Desa Torue.

BACA JUGA : Mantan Kades: Bantah Soal Tudingan KL, Hambat Proyek BLKK

“pada tahun lalu kami sempat bekerjasama dengan pak Kalman, dalam hal kegiatan peningkatan kapasitas sumberdaya manusia yang di Desa sausu peore, yakni pelatihan komputer, dan dokumen yayasan kami yang dijadikan salah satu syaratnya,”ucapnya.

Selanjutnya kata dia, pembukaan rekening di Bank dan pencairan anggaran untuk proyek pembangunan gedung BLKK di desa torue, justru ia mengakui bahwa ikut dalam pencairan tersebut dari tahap satu hingga tahap kedua.

BACA JUGA : Pemilik Lahan Bantah Jadi Penyebab Leletnya Proyek BLKK Torue

“Memang waktu pembuatan rekening saya diajak kalman, dan bahkan sampai pencairan pun saya dipanggil, namun, Kalman mengatakan, untuk tahun ini proposal yang lolos anggarannya untuk pembangunan BLKK dulu, karena tidak mungkin dalam satu tahun dua proyek yang turun,” tuturnya.

Pendiri Yayasan TK Saraswati Desa Sausu Peore Pak Rey, juga mengatakan hal yang sama, untuk peminjaman dokumen yayasan jadi syarat pembangunan gedung BLKK di Desa Torue, ia juga tidak mengetahuinya.

BACA JUGA : Kades Sausu Peore Bantah Soal Peminjaman Dokumen Yayasan

“Saya tidak tau kalau soal dokumen yayasan TK Saraswati tersebut digunakan oleh Kalman sebagai syarat pembangunan BLKK di Torue,” ungkap pak Rey.

Justru Pak Rey menyebut, dokumen yayasan itu, sepenuhnya sudah diserahkan pada ketua yayasan terpilih dan pihak pengelolah TK Saraswati saat ini. (BERSAMBUNG)

Laporan : TIM

Responses (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *